Mumpung masih hangat di kepala kita. Lionel Messi. Akhirnya berhasil mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia 2022. Tapi kali ini mari kita berbicara angka.
Sejak tahun 2015 hingga tulisan ini saya buat, dari 1185 tembakan Messi ke gawang lawan, sebanyak 984 diantaranya gagal membuahkan goal. Itu artinya, rasio kegagalan tendangan ke gawang seorang bintang sepakbola sekelas Messi adalah sebesar 83%.
Mari kita ambil contoh kasus lain. Valentino Rossi. Legenda balap yang sudah pensiun itu telah berkarier selama 22 tahun di dunia balap motor MotoGP. Ia berhasil menjadi juara dunia sebanyak sembilan musim. Selama itu, total Rossi melakukan start balapan sebanyak 372 kali, namun gagal naik ke podium sebanyak 173 kali, dengan 39 di antaranya gagal finish.
Tidak buruk, sangat tidak buruk, tapi masih saja ada fase kegagalan.
Sekarang mari kita melompat sedikit.
Sudahkah Anda menonton film Avatar: The Way of Water?
Film itu diproduseri sekaligus disutradarai oleh James Cameron, orang yang juga menggarap film Avatar jilid I dan film fenomenal lainnya, Titanic. Tercatat Cameron, yang ketika tulisan ini saya buat sudah berusia 68 tahun, sudah menyutradarai sebanyak sembilan film, termasuk Terminator 1 dan 2, serta Alien. Namun tahukah Anda, James Cameron tercatat gagal menggarap 30 judul film karena berbagai macam sebab. Itu artinya ia melakukan percobaan sebanyak 39 kali namun hanya berhasil 9 kali dengan beberapa diantaranya mencetak sukses besar karena berhasil menjadi film box office.
Jadi, apa kesimpulannya? Apa pelajaran yang bisa kita ambil?
Saya kira Anda sudah tahu jawabannya. Orang-orang sukses sangat bersahabat dengan kegagalan. Mereka sangat tidak ambil pusing jika gagal. Mereka seolah berkata “Kami mencintai kegagalan.”
Pernahkah Anda mengamati ekspresi Lionel Messi ketika ia gagal menjebloskan bola ke gawang lawan. Datar. Ya, sangat datar tanpa ada ekspresi apa-apa. Seperti tidak terjadi sesuatu apapun. Itu karena ia tahu bahwa kegagalan hanya satu fase kecil dari sebuah proses menuju kesuksesan. Ia hanya perlu melakukan satu hal lain selanjutnya: coba lagi.
Valentino Rossi. Mengalami kecelakaan hebat ketika sedang latihan pramusim MotoGP tahun 2018, sehingga mengalami dua patah tulang kaki kanan. Cidera akibat kecelakaan itu sempat digadang-gadang sebagai cidera paling hebat sang legenda sepanjang karier balapnya. Namun sekalipun ketika itu ia sudah memegang title juara dunia MotoGP sebanyak sembilan kali, apa yang ia lakukan? Rossi baru resmi menyatakan pensiun setelah selesai musim balap 2021.
Di tahun 1990, James Cameron hanya terlambat beberapa jam saja dari Steven Spielberg untuk membeli hak pembuatan film adaptasi dari novel Jurassic Park karya Michael Crichton. Dan ketika film yang disutradarai oleh Spielberg itu tayang di tahun 1993, Cameron justru berujar jika ia sadar bukan orang yang tepat untuk menyutradarai film itu.
Orang-orang ini tidak sedikitpun melihat kegagalan sebagai rintangan. Kegagalan hanya sebuah bagian dari proses. Kegagalan hanya bisa dihadapi dengan sebuah cara, bangkit lagi. Bahkan menurut saya, mereka seolah-olah tidak mengenal sebuah istilah bernama gagal. Mereka hanya berfokus pada “Ayo, maju lagi! Coba lagi!”
Hingga di buku berjudul The Geography of Genius, sang penulis buku Eric Weiner mengatakan bahwa yang membedakan orang genius dari orang gagal sebenarnya bukan berapa kali dia berhasil, melainkan berapa kali dia memulai dari awal.
Salam Manfaat,
Onny