Bagi saya pribadi, menulis sesuatu dengan tujuan untuk dibaca oleh orang lain haruslah: BERKUALITAS! Well, perlu ditekankan bahwa ini menurut pendapat saya ya. Karena masa-masa sekarang aliran informasi sudah amat sangat cepat. Sebuah artikel dengan riset berhari-hari dapat dengan mudah lewat begitu saja karena derasnya arus informasi yang mengalir. Bayangkan saja, dalam setiap satu menitnya: mesin pencari Google memproses 4 juta kata kunci, ada 2,5 juta update-an status di Facebook, 300.000 kicauan di Twitter, 220.000 foto baru di Instagram, dan ada tujuh puluh dua jam durasi video baru terunggah ke server Youtube. Jika seorang penulis seperti saya hanya menulis sekedar untuk, well, numpang lewat doang, habislah sudah!
Makanya saya menulis bukan sekedar menulis. Dalam setiap satu single artikel yang saya buat, paling tidak saya sudah membaca dua atau tiga sumber informasi. Ini jumlah minimal. Kadang juga puluhan, sampai-sampai saya lupa mencatat dan mencantumkannya di akhir artikel. Biasanya ada satu artikel yang saya jadikan acuan, lalu pengembangan tema seakan sudah “terpetakan” di otak kecil ini. Dengan “peta” yang ada itu seakan jari saya sudah tahu akan menulis ke arah mana. Dengan bantuan mbah Google saya akan mencari sebanyak mungkin informasi yang bisa saya gunakan sebagai materi pendukung. Lalu lanjut deh menulis!
Memberikan informasi dengan seakurat dan berkualitas menjadikan artikel-artikel saya, yaaaah, bisa dibilang awet muda lah. Terbukti dari statistik Artikel-Teknologi.com sepanjang 2015 yang menunjukkan justru artikel-artikel lawas bikinan tahun 2011 yang laris manis dibaca. Dengan fakta ini membuat saya konsisten dengan prinsip: Kualitas nomor satu, setelah itu kuantitas yang kedua!
Credit: ACI.info