Saya adalah muggle penggemar Harry Potter. Harry Potter adalah cinta pertama saya terhadap novel. Terutama novel keempat Harry Potter: The Goblet of Fire, adalah novel yang pertama kali saya baca. Sekali lagi ya, novel pertama saya. Karena sebelum-sebelumnya, seperti generasi 80-an yang lain, saya baca komik. Heheheee…
Tepatnya sekitar tahun 2001-2002 saya mulai kenal novel-novel karya J. K. Rowling ini. Dan lucunya, pertama kali yang saya baca adalah Harry Potter seri keempat. Saya masih keingat sampai sekarang, saat Harry mengikuti kompetisi penyihir-penyihir muda dunia bertajuk Tournamen Triwizard. Alur cerita yang sangat detail, sangat hidup, membuat dunia sihir yang seakan memang ada, hidup berdampingan dengan dunia kita para muggle.
Sejak saat itu saya mulai membaca kisah-kisah Harry Potter dari yang pertama, kedua, ketiga, lalu menunggu yang kelima, keenam, hingga yang terakhir ketujuh. Semua ludes tanpa sisa, termasuk wujud novelnya. Karena sebagian besar memang saya sewa perpustakaan. Jaman segitu mah belum kuat beli. Hahahaa…
Dari semenjak saya membaca novel ini, satu hal yang sangat membuat saya terkesan adalah, bagaimana cara tante J. K. Rowling ini mengingat semua hal mengenai dunia sihir Harry Potter. Bayangkan saja, bagaimana struktur Kementrian Sihir dari masa ke masa sering diceritakan sekilas di setiap kesempatan. Lalu bagaimana permainan Quidditch diciptakan oleh Rowling dengan sangat detail, lengkap dengan perjalanan sejarahnya dan bagaimana piala dunia-piala dunia Quidditch berlangsung. Lalu bagaimana Rowling mengingat seeeemuuuuuaaaa karakter sihir yang menurut saya, keterlaluan banyaknya.
Saat itu saya membayangkan, pasti tante ini punya sebuah katalog besar yang menjadi database tokoh-tokoh, kalimat-kalimat sihir, resep-resep ramuan, hewan-hewan dunia sihir, dan lain sebagainya pokoknya semuanya. Dan dengan sangat cerdasnya, Rowling mengemas semua itu dengan saling berkaitan hanya melalui tujuh novel Harry Potter yang ajaib ini.
Kecurigaan saya sedikit benar ketika Rowling merilis buku yang saya buat resensinya ini: Fantastic Beasts and Where to Find Them. Uniknya adalah, di cover buku ini ada dua pengarang yang dicantumkan. Pertama adalah Newt Scamander, penyihir yang mengarang buku ini sesuai dengan alur cerita di dalam novel Harry Potter. Kedua adalah tentu saja J. K. Rowling, sang dalang pencipta tokoh Newt Scamander. Dari sini saja nampak bahwa buku ini dibuat senyata mungkin untuk para muggle.
Untung saja penerbit terkait cukup memikirkan keselamatan para muggle yang ingin membaca buku ini. Sepertinya mereka menggunakan mantra khusus untuk mematikan secara permanen sifat liar buku ini, agar para muggle tidak memerlukan rantai dan gembok untuk menyimpan buku pelajaran tersebut. Hehehehee…
Awalnya saya sedikit skeptis dengan buku ini. Makanya saya telat belinya. Dan baru greget beli setelah hampir saja, dan untung gak saya lanjutkan, nonton filmnya sebelum baca bukunya. Hehee..
Awalnya saya pikir buku ini hanya berisikan katalog hewan-hewan dunia sihir yang membosankan. Namun ternyata, oh ternyata, J. K. Rowling sangat cerdas mengemas buku ini. Ia menulis beberapa bab pendahuluan yang membuat seakan buku ini sangat nyata.
Diawali dengan kata pengantar penulis. Tapi tunggu dulu, kata pengantar ini bukan bertanda tangan J. K. Rowling, namun Newt Scamander. Sangat nyata!
Selanjutnya Mr. Scamander menjelaskan bagaimana kita, terutama para muggle, memahami buku ini. Diawali dengan bagaimana proses dunia sihir mengklasifikasikan mana yang bisa disebut hewan atau makhluk. Lalu diikuti dengan penjelasan tentang semakin sadarnya para muggle akan adanya hewan-hewan sihir ini, dan bagaimana Kementerian Sihir berusaha menutupi kenyataan ini termasuk dengan menggunakan jampi memori terhadap muggle. Serta bagaimana Kementerian Sihir mengklasifikasikan hewan-hewan tersebut berdasarkan tingkat bahayanya.
Barulah inti dari buku ini dijabarkan. Hewan-hewan buas dijelaskan dengan tingkat imajinasi sangat tinggi. Urut sesuai abjad, buku ini menjelaskan semua hewan sihir baik yang sempat muncul di novel Harry Potter maupun yang tidak. Yang menarik adalah, buku ini menjelaskan berbagai hewan legendaris yang sering menjadi desas-desus para muggle seperti Yeti, Ular Laut Loch Ness, dan tentu saja Naga.
Satu contoh saja, buku ini menjelaskan bahwa hewan yang diklaim banyak muggle sering ditemui di danau Loch Ness, sebenarnya adalah hewan bernama Kelpie. Kelpie adalah monster air dari Inggris dan Irlandia dengan bentuk beragam, namun sering kali berwujud sebagai sosok kuda dengan tanaman air bulrush menutupi kepalanya.
Sedangkan apa yang ada di danau Loch Ness merupakan Kelpie terbesar yang pernah ada, yang sering tampil dalam wujud Ular Laut (Sea Serpent). Ular Laut ini diketahui ternyata langsung akan berubah menjadi berang-berang setiap kali ada penyelidik muggle mendekat.
Tentu saja buku ini sangat menarik. Imajinatif. Dan membuat saya siap untuk menonton versi filmnya. Hehehehee…