Categories
Resensi Buku

Resensi Buku #29: Sejarah Dunia yang Disembunyikan karya Jonathan Black

Jujur. Buku ini adalah buku paling sesat yang pernah saya baca. Isi buku ini adalah tentang sejarah lengkap dunia spiritual, kosmologi, dewa-dewa, cerita-cerita aneh, kepercayaan kuno, ajaran-ajaran esoterik, organisasi kuno, setan, lucifer, dan segala macam pemikiran-pemikiran sejenis yang bagi saya susah untuk dicerna di jaman modern sekarang.

Sepanjang saya membaca buku ini halaman demi halaman, banyak sekali hal yang – sekali lagi saya harus jujur – tidak nyambung dengan kepala saya.

Satu contoh saja ketika Jonathan Black menjelaskan tentang asal usul terbentuknya alam semesta ini dengan sebuah teori mitologi dewa-dewa, termasuk dewa matahari, bulan yang disebutkan dulunya seorang dewi, lalu ada pula dewa jupiter yang bertarung melawan bulan. Banyak sekali yang untuk kepala saya, ini aneh.

Namun tentu saja bukan berarti saya tidak mendapatkan value dari buku ini. Ada. Tenang saja. Ada beberapa hal menarik yang bisa saya ambil manfaatnya dari buku ini. Mari kita bahas satu per satu.

  1. Pikiran Mendahului Penciptaan

Sejak di bab awal buku, penulis selalu menekankan tentang pandangannya jika sebuah penciptaan tidak mungkin terjadi jika tidak didahului oleh sebuah pemikiran. Pandangan ini ia utarakan tidak hanya mencakup bagaimana alam semesta seharusnya ini tercipta, namun juga lebih dalam lagi tentang bagaimana segala macam hal bisa diraih oleh manusia dimulai dari pikirannya.

Tentu saja saya sepakat dengan pandangan ini. Hanya saja berbagai macam teori kuno nan mistis yang disajikan oleh Jonathan Black dalam buku ini terlalu aneh dan menurut saya, tidak masuk akal. Mungkin saja hal tersebut tidak masuk di akal saya karena akal saya hidup di abad 21 ini. Mungkin lain cerita jika akal saya hidup di jaman prasejarah, ketika ilmu pengetahuan dan sains belum seperti sekarang, bisa saja akal saya dengan manggut-manggut percaya akan hal-hal mistis tersebut.

Membaca konsep-konsep mistis yang disajikan secara lengkap oleh penulis buku ini, mengingatkan saya akan salah satu fase sejarah kehidupan manusia yang dijelaskan oleh Yuval Noah Harari dalam bukunya Sapiens. Dimana salah satu fase penting tentang bagaimana manusia prasejarah berpikir, adalah ketika manusia mulai hidup berkelompok dengan anggota keluarga yang semakin banyak, sehingga dibutuhkan sebuah konsep mistis yang akan ditakuti oleh semua anggota kelompok agar mereka mudah diatur. Maka muncullah berbagai konsep mistis spiritual yang kemudian hari berkembang menjadi aliran kepercayaan kuno yang diimani oleh banyak anggota kelompok manusia prasejarah tersebut. Masa penting inilah yang disebutkan oleh Harari sebagai cikal bakal munculnya realitas komunal, dan menjadi tanda terjadinya Revolusi Kognitif pada sejarah hidup manusia.

Kembali kepada buku Sejarah Dunia Yang Disembunyikan. Jika Anda ingin tahu mitos-mitos spiritual dari berbagai belahan dunia, termasuk dunia dewa-dewi dari Yunani hingga India, ataupun mitos-mitos cara terciptanya alam semesta, atau juga jika Anda hanya ingin sekedar menguji iman Anda, saya yakin buku ini sangat cocok untuk Anda baca.

2. Kelompok Rahasia Dunia

Siapapun Anda yang tersesat membaca tulisan saya ini, saya hampir 100% yakin jika Anda pernah mendengar kelompok rahasia Freemason ataupun Illuminati. Ya, buku ini membahas tentang mereka. Jika Anda tertarik dengan bagaimana sejarah dua kelompok misterius ini didirikan, serta bagaimana kaitan kedua kelompok ini dengan berbagai teori konspirasi, saya sarankan Anda untuk membaca buku ini.

Namun tidak hanya dua kelompok tersebut yang dibahas, Jonathan Black juga membahas beberapa kelompok rahasia lain seperti Kabbalah, Kesatria Templar, Ordo Jesuit, Skull and Bones, Rosicrucian, dan masih banyak lagi.

Satu kelompok yang menurut saya paling menarik yang dibahas di dalam buku ini adalah kelompok rahasia Rosicrucian. Jika Anda belum tahu siapa kelompok ini, perlu Anda ketahui jika kelompok rahasia ini beranggotakan banyak ilmuwan ternama termasuk Isaac Newton, Francis Bacon, hingga Robert Boyle. Yang menarik adalah, menurut Jonathan Black, para ilmuwan kenamaan tersebut menemukan berbagai macam teori sains hebat yang masih berpengaruh hingga sekarang, justru karena mereka awalnya mereka adalah pemikir esoterik.

Esoterik adalah ajaran-ajaran yang bersifat rahasia dan mendalam, yang mencakup tentang simbol-simbol, spiritual, mistis, filosofis, serta metafisik. Dimana menurut Black, Isaac Newton misalnya, menemukan teori gravitasi bukan sekedar hasil dari eksperimen ilmiah, tetapi juga buah dari pencarian Newton yang mendalam akan kebenaran universal melalui penggabungan antara ilmu pengetahuan, alkimia, dan spiritualitas.

3. Kelahiran Atheisme dan Agnostisisme

Sebelum ilmu-ilmu sains lahir dan berkembang, manusia hidup dalam pemikiran-pemikiran spiritualis yang sangat kental dan komunal, penuh dengan simbol-simbol esoterik yang diimani oleh banyak orang. Setiap kelompok atau suku-suku manusia yang hidup bersama, sangat memercayai kekuatan-kekuatan besar yang mengatur banyak hal di alam semesta ini. Terjadinya siang malam, pertukaran bulan dan matahari, gerhana, angin, hujan jatuhnya apel ke tanah, semua dipercaya karena adanya kekuatan luar yang jauh lebih kuat daripada manusia.

Kemudian datang sebuah masa dimana sains lahir, yang sebenarnya di awal kelahirannya diilhami oleh pemikiran-pemikiran spiritualis. Dan ketika sains dan ilmu pengetahuan semakin berkembang, maka semakin banyak orang berpikir jika: Oh, ternyata apel jatuh ke tanah bukan karena dewa, melainkan karena ada gaya gravitasi; Oh, ternyata gerhana matahari terjadi bukan karena ia sedang dimakan oleh jin, melainkan karena cahayanya dihalangi oleh bulan yang sedang berada di tengah antara bumi dan matahari; Oh, ternyata Matahari adalah pusat dari tata surya kita, dan bukanlah Bumi yang menjadi pusatnya; dan Oh-Oh lainnya yang terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya teori sains yang mampu dimanfaatkan oleh manusia demi kemudahan hidup mereka.

Perkembangan cara berpikir manusia yang semakin saintifik inilah yang menurut Jonathan Black di bukunya Sejarah Dunia yang Disembunyikan, melahirkan dua cara berpikir baru tentang spiritualisme. Yang pertama adalah pemikiran yang sama sekali tidak memercayai hal-hal yang berhubungan dengan penciptaan, dewa-dewi, ataupun tuhan yang sudah kita kenal sebagai atheisme, dan pemikiran kedua yang cenderung masih memertanyakan atau meragukan penjelasan spiritualisme maupun materialistik.

Maka bisa dikatakan, usia dari pemikiran-pemikiran atheisme dan agnotisisme bisa dikatakan jauh lebih muda dibandingkan dengan spiritualisme. Dimana atheisme dan agnotisisme lahir karena berkembangnya ilmu sains, sedangkan cikal bakal ilmu sains justru lahir karena pemikiran-pemikiran spiritualis. Fakta ini cukup mencengangkan bagi saya.

4. Ujian Iman VS Pengetahuan Kosong

Ketika saya mulai membaca buku ini, saya sungguh bersyukur saya membaca buku ini setelah saya selesai membaca buku Pribadi Muhammad karya Lesley Hazleton. Karena setidaknya – menurut pribadi saya sendiri – iman saya sudah siap untuk dicekoki berbagai macam tahayul dan ajaran-ajaran sesat dari buku Sejarah Dunia yang Disembunyikan.

Di dalam buku ini memang sempat dibahas tentang kelahiran agama Islam, namun hanya dibahas singkat dan saya yakin penulis buku ini mengambil dari sumber yang kurang ilmiah. Dan ketika saya membaca bab inilah saya sadar jika memang, ajaran-ajaran yang ada di buku ini lebih banyak berisi tahayul, tidak ilmiah, kosong, dan sudah bertolak belakang dengan bagaimana sebagian besar manusia saat ini berpikir.

Meskipun begitu, di akhir buku, Jonathan Black menyajikan daftar pustaka yang sangat banyak, yang ini berarti memang buku ini didasarkan dari ajaran-ajaran yang memang pernah ada di sekitar manusia, dan tercatat dengan sangat baik.

Entah apakah ajaran-ajaran tersebut benar adanya atau memang hanya ilmu kosong, tidak ada salahnya bagi kita untuk mengetahui bagaimana isi pikiran manusia di masa lalu, terutama tentang hal-hal spiritual dan esoteris.

Bagi saya pribadi, buku ini membuka mata gelap saya, bahwasanya di luar sana ada ajaran-ajaran yang belum pernah terpikirkan oleh saya. Ajaran-ajaran yang sangat bertolak belakang dengan ajaran dasar Islam yang saya anut.

Sebelum saya akhiri tulisan ini, saya teringat akan satu poin di dalam buku ini yang nyambung dengan ajaran agama saya.

Di dalam buku ini, lucifer, atau yang dalam Islam kita kenal sebagai iblis, dalam satu bab disebutkan jika dulunya dia adalah malaikat. Dalam ajaran Islam, iblis memang dulunya adalah malaikat, sebelum akhirnya diusir oleh Allah SWT. Cerita ini cukup menggelitik bagi saya karena diceritakan dengan sangat mirip oleh dua ajaran yang saling berseberangan.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda berani membaca buku ini?

Tinggalkan Jejak Anda di Sini